Matawanita.com Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa pernikahan, terlepas dari kualitas hidup, ternyata dapat mendukung pemeliharaan kadar gula darah normal.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Diabetes Research & Care mengungkapkan bahwa pernikahan dikaitkan dengan keuntungan kesehatan tertentu, memberikan makna baru pada frasa “dalam keadaan sakit dan sehat”.
Dari tahun 2004 hingga 2013, para peneliti melihat data dari 3.335 peserta dalam English Longitudinal Study of Aging yang berusia 50 hingga 89 tahun dan tidak pernah didiagnosis menderita diabetes.
Setiap tahun, data individu dikumpulkan, dan setiap gelombang lainnya, data biomarker. Usia, pendapatan, indeks massa tubuh, jumlah aktivitas fisik, merokok, depresi, dan interaksi sosial hanyalah beberapa variabel yang diperoleh data dari para peneliti.
Peningkatan glukosa darah terkait diabetes ditunjukkan oleh kadar HbA1c yang tinggi. Studi tersebut menemukan bahwa memiliki pasangan dikaitkan dengan penurunan hasil tes HbA1c, yang mencerminkan kadar gula darah (glukosa) rata-rata selama dua hingga tiga bulan sebelumnya.
Lebih dari 75% responden pada gelombang 2 (2004 hingga 2005) telah menikah atau hidup bersama. Tingkat HbA1c peserta berubah secara dramatis setelah pergolakan pernikahan seperti perceraian.
Kualitas hubungan – apakah tegang atau mendukung – tidak berdampak besar pada HbA1c. Karena ini adalah studi observasional, penyebabnya tidak dapat ditentukan, catat para peneliti.
Mereka juga membuka kemungkinan bahwa mereka yang kesehatannya lebih buruk memiliki tingkat perceraian yang lebih tinggi.
Ada beberapa keuntungan kesehatan lain dari pernikahan, menurut penelitian sebelumnya. Misalnya, sebuah studi bahasa Inggris tahun 2016 menemukan bahwa orang yang menikah memiliki tingkat kematian serangan jantung 14% lebih rendah daripada orang yang belum menikah.
Masih menurut peneliti, dukungan fisik dan mental pasangan setelah acara mungkin menjadi penyebabnya. Bahkan sebuah penelitian yang berbeda, wanita paruh baya dalam pernikahan yang bahagia memiliki keunggulan dibandingkan wanita lajang atau wanita dalam pernikahan yang tidak bahagia dalam hal kesehatan mereka.
Wanita yang bahagia dalam hubungannya cenderung tidak mengalami faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan indeks massa tubuh yang tinggi.
Berikut ini kiat hidup bahagia bersama pasangan:
- Komunikasi yang baik: Salah satu hal terpenting dalam setiap hubungan adalah komunikasi yang baik. Pastikan untuk menjaga komunikasi terbuka dan jujur dengan pasangan Anda dan mendengarkan dengan saksama apa yang mereka katakan.
- Mendukung dan memahami satu sama lain: Dalam setiap hubungan, dukungan dan pemahaman adalah kunci. Cobalah untuk memahami perspektif dan perasaan pasangan Anda dan memberikan dukungan kepada mereka ketika mereka membutuhkan.
- Mengembangkan hobi bersama: Mengembangkan hobi bersama dapat membantu mempererat ikatan dan membantu pasangan Anda untuk lebih mengenal dan menghargai satu sama lain.
- Menjaga romantisme: Romantisme adalah bagian penting dari setiap hubungan. Cobalah untuk melakukan hal-hal romantis untuk pasangan Anda, seperti memberikan hadiah atau mengatur kencan malam.
- Mengelola perselisihan dengan bijak: Setiap pasangan pasti akan mengalami perselisihan dari waktu ke waktu. Penting untuk mengelola perselisihan dengan bijak dan berusaha untuk mencari solusi yang diterima bersama.
- Terus belajar dan berkembang bersama: Dalam setiap hubungan, adalah penting untuk terus belajar dan berkembang bersama. Cobalah untuk berbicara tentang harapan dan tujuan bersama dan berusaha untuk mencapainya bersama-sama.
Dengan melakukan hal-hal di atas, kawan Matawanita dapat membantu membangun dan mempertahankan hubungan yang bahagia dan bertahan lama dengan pasangan.