Matawanita.com Apakah kawan Matawanita ketika habis makan merasa perut tidak enak seperti berat atau kembung? Apabila terjadi berulang kali, itu bisa menunjukkan masalah serius yang memerlukan perhatian medis.
Inilah yang ditekankan oleh Manpreet Kalra, seorang ahli diet yang berspesialisasi dalam keseimbangan hormon dan kesehatan usus, dalam sebuah postingan Instagram.
Ia mencatat bahwa ketidaknyamanan, keasaman, dan perasaan berat ini dapat disebabkan oleh mobilitas usus yang buruk. “Mobilitas makanan di usus terjadi karena gerakan peristaltik, yang berdampak pada pencernaan makanan kita,” tulisnya pada unggahan tersebut.
Mengenal Apa Itu Peristaltik
Klinik Cleveland menjelaskan bahwa gerak peristaltik merupakan bentuk gerakan otot otomatis yang terjadi di sistem pencernaan. Prosesnya dirasakan saat kamu menelan dan terus mendorong makanan dan cairan ke seluruh saluran pencernaan.
Saluran pencernaan dapat divisualisasikan sebagai serangkaian organ berongga yang terhubung membentuk jalur yang berkesinambungan. Jalur ini terdiri dari otot dan saraf yang melapisi dindingnya.
Dengan masuknya makanan atau cairan ke dalam saluran pencernaan, saraf mengaktifkan otot untuk menghasilkan serangkaian kontraksi otot seperti gelombang. Kontraksi ini mendorong makanan dan cairan ke depan, akhirnya membawa mereka keluar dari tubuh melalui anus atau uretra.
Peran Peristaltik Habis Makan
Peristaltik memainkan peran penting dalam proses habis makan. Ini memungkinkan pergerakan makanan dan cairan melalui setiap tahap pencernaan. Tanpa gerak peristaltik, kita tidak akan bisa mengonsumsi makanan atau membuang sampah.
Perkembangan gerak peristaltik yang bertahap, namun stabil juga penting untuk kesehatan pencernaan. Ini memberi tubuh cukup waktu untuk memecah makanan untuk pencernaan dan mengekstrak nutrisi.
Selain itu, ini membantu menghilangkan bakteri yang terakumulasi dan produk limbah secara efisien. Namun, jika gerak peristaltik terlalu cepat atau terlalu lambat dalam menjalankan fungsinya, dapat menyebabkan gangguan pada proses pencernaan lainnya.
Gerakan Peristaltik Lamban
Ketika gerakan peristaltik gagal untuk menghilangkan penumpukan limbah dan bakteri secara teratur, hal itu menyebabkan sembelit dan pertumbuhan bakteri yang berlebihan, kata Dr Ruchi Soni, pakar diet dan nutrisi di ToneOP, seperti dikutip dari The Indian Express.
Ia mengatakan itu dapat menyebabkan buang air besar tidak nyaman, perut kembung, dan nyeri, serta mual dan muntah. Dia menambahkan peristaltik yang berkurang juga dikenal sebagai hipomotilitas atau hipoperistaltik.
Menurut Dr Soni, menjalani gaya hidup kurang gerak dapat berdampak negatif pada gerak peristaltik. Untuk menjaga aktivitas tubuh dan energi, disarankan untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Selain itu, untuk mendukung kesehatan pencernaan, sebaiknya batasi konsumsi makanan yang sulit dicerna seperti makanan olahan dan kurangi asupan susu. Mengganti susu sapi dengan pilihan nabati seperti almond atau susu kedelai juga disarankan.
Untuk meningkatkan fungsi pencernaan, Dr Soni merekomendasikan untuk memasukkan makanan kaya serat dan hidrasi yang cukup ke dalam makanan kamu.
Berikut Tips untuk Meningkatkan gerakan Peristaltik Usus:
• Pertahankan postur tegak atau duduk dalam posisi yang nyaman saat makan (ini membantu pencernaan, merangsang gerakan usus, dan meningkatkan sirkulasi darah)
• Tetapkan jadwal makan yang konsisten setiap hari (ini mendukung pencernaan karena tingkat serat pencernaan lebih tinggi saat ini)
• Mengatur gerakan usus (ini menormalkan gerakan peristaltik dan meningkatkan pencernaan)
• Minum teh adas dan ajwain (biji karambol) karena dapat mengurangi radang usus dan melancarkan pencernaan.
• Masukkan engsel atau asafoetida dalam persiapan makan Anda (ini mengurangi kembung, perut kembung, dan mendukung gerakan usus yang teratur)
• Mulailah hari dengan air biji ketumbar (ini meningkatkan pencernaan dengan merangsang produksi enzim pencernaan)
• Mengkonsumsi 1 sdt sekam psyllium setiap hari (ini memberikan serat dan memperlancar buang air besar)
• Sertakan salad setiap hari dalam makanan Anda (ini meningkatkan pencernaan)
• Lakukan aktivitas fisik harian selama 30-45 menit (ini meningkatkan mobilitas)
Dr Soni juga membagikan beberapa tips untuk membantu meningkatkan gerakan peristaltik, menurutnya dalam makanan mentah seperti sayur dan salad buah dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak peristaltik. Dianjurkan untuk mempertahankan rasio 40-60 dalam diet, dengan 40% terdiri dari makanan matang dan 60% makanan mentah.
Selain itu, penting untuk minum banyak air untuk membantu usus Anda menyerap makanan kaya serat ini. Mengonsumsi dadih atau mengonsumsi minuman atau suplemen probiotik berdasarkan obat-obatan juga dapat bermanfaat, sarannya.
Selain itu, jus detoks seperti jus hijau, jus kaya vitamin C, jus amla, dan jus jeruk sebenarnya dapat meningkatkan aktivitas peristaltik.