Matawanita.com Seorang penumpang pesawat vegan, Kris Chari, merasa lapar dan kecewa setelah menerima satu buah pisang sebagai hidangannya. Ia terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dengan pesawat Japan Airlines dan memutuskan untuk memesan sarapan untuk vegan.
Penumpang tersebut terkejut ketika sebuah makanan tiba di tempat duduknya. Dimana ternyata hanya ada satu buah pisang untuknya.
Kris memposting foto bahan makanan yang panjang dan berwarna kuning tersebut di Flyer Talk, sebuah forum bagi para penggemar penerbangan untuk mendiskusikan suka duka perjalanan udara.
“Saya salah mengira bahwa yang dimaksudnya adalah sarapan termasuk pisang,” tulis penumpang tersebut seperti dikutip dari Mirror.
“Ketika dia menyajikan pisang setelah lepas landas, saya pikir itu hanya hidangan pembuka yang mengecewakan, tetapi ternyata itu adalah seluruh layanan makanan. Itu adalah pisang yang sangat enak-salah satu yang terbaik yang pernah saya makan baru-baru ini-tetapi tampaknya masih lebih tepat sebagai camilan,”tambahnya.
Kris melanjutkan “Makan siang adalah spageti yang hampir tidak berbumbu dan makanan saya di penerbangan Japan Airlines lainnya juga buruk, tetapi tidak ada yang tidak separah ini. Namun, kru pesawat sangat baik dengan menyajikan pisang dengan sumpit,”tegasnya.
Penumpang Pesawat Vegan Lainnya
Penumpang pesawat yang kecewa tersebut bukanlah satu-satunya orang yang dikecewakan oleh menu makanan dalam pesawat.
Seorang pelanggan Ryanair baru-baru ini merasa kesal setelah memesan lasagna dalam penerbangannya kembali ke Inggris dan mendapatkan makanan yang “paling kotor, paling menyedihkan, dan tampak paling abu-abu”.
Sarah Wilson tertarik untuk memesan makanan tersebut dalam penerbangan dari Wina ke Bristol awal bulan ini setelah melihat gambar makanan vegan seharga £5.20 yang tampak lezat di menu.
Brosur mengkilap itu menampilkan sebuah foto menu lasagna dengan topping emas dengan keju yang meleleh dan diisi dengan sayuran berbumbu.
Namun, pekerja amal dari Bideford, Devon Utara ini merasa kecewa setelah memesan lasagna tersebut, karena kenyataannya berbeda dengan yang ada di foto.
Sarah justru mendapatkan apa yang ia gambarkan sebagai makanan encer dan berlendir yang tampak lebih mirip cat putih yang pecah-pecah daripada lasagna coklat yang menggoda yang ia harapkan.
Ia mengunggah foto perbandingannya di Twitter awal bulan ini, dan menambahkan dirinya mengalami pengalaman tidak mengenakkan dalam sebuah pesawat penerbangan.
“Saya baru saja kembali dari Wina dan saya merasa sedikit lapar, jadi saya pergi untuk memesan sebuah makanan. Dari bungkusnya, lasagna ini terlihat cukup menggugah selera dan cukup lezat. Ketika keluar, rasanya menjijikkan dan hangat,”paparnya.
Sayangnya, keinginannya tak sesuai harapan. Lasagna yang hadir terlihat begitu menjijikkan dan tak pantas untuk dimakan. Bahkan ia menilai jika itu bubur, itu makanan paling kotor yang ada dan menjadi penghinaan bagi para vegetarian.
“Saya berkata ‘ini sepertinya belum matang’ dan saya meminta mereka untuk memanaskannya dengan benar. Mereka kembali dengan yang kedua dan rasanya sama buruknya. Saya tidak bisa memakannya. Saya membukanya dan berpikir, ‘Ya Tuhan, saya tidak bisa memakannya’. Saya sama sekali tidak terkesan. Itu adalah bubur yang paling kotor, paling menyedihkan, dan paling abu-abu. Saya hanya berpikir bahwa itu hanya menambah penghinaan,” tuturnya.
“Makanan itu tidak terlihat seperti yang tertera di kemasan dan saya tahu Ryanair adalah maskapai penerbangan bertarif rendah, tapi bisakah mereka tidak menawarkan alternatif makanan vegetarian? Tidak bisakah mereka tidak mengiklankan hal itu jika memang tidak seperti yang Anda dapatkan? Ini sangat buruk,”paparnya.
Dari kejadian ini, Japan Airlines telah dihubungi untuk dimintai komentarnya. Namun belum ada jawaban mengenai penumpang dari Jakarta menuju Jepang.
Sementara itu, untuk diketahui Ryanair adalah maskapai penerbangan bertarif rendah asal Irlandia. Kantor pusat dari maskapai penerbangan ini berada di Bandar Udara Dublin di Swords, County Dublin, Irlandia, dengan basis operasi utamanya di Bandar Udara Dublin dan Bandar Udara London Stansted.
Ryanair mengoperasikan lebih dari 300 pesawat Boeing 737–800.Dimana maskapai penerbangan ini telah ditandai dengan ekspansi yang sangat cepat, akibat dari deregulasi dari industri penerbangan di Eropa pada tahun 1997. Mereka berhasil mengembangkan model bisnis tarif murah.