Matawanita.com Red wine menjadi pilihan utama bagi sebagian besar orang ketika menikmati steak. Hal ini menjadi sebuah pendapat umum dan tidak salah. Kebanyakan orang belum bisa menemukan taste yang tepat ketika memadukan keduanya.
Untuk diketahui, Tanin (yang merupakan rasa kering di mulut saat minum red wine) bekerja dengan baik untuk melawan rasa yang kuat dan lemak dari potongan steak yang lezat.
Cara terbaik untuk memadukan makan malam steak yang lezat dengan wine adalah dengan terlebih dahulu memikirkan potongan daging yang kamu inginkan.
Biasanya, potongan daging yang lebih ramping tidak membutuhkan wine yang kuat seperti potongan daging yang lebih gemuk. Sirloin, flank, dan bavette adalah contoh steak yang tidak berlemak, sedangkan ribeye, rump, dan tomahawk adalah steak yang lebih kuat.
Saus Steak juga penting
Apabila kamu ingin menyantap sesuatu yang pedas, harus mengurangi kekuatan wine agar tidak terlalu kuat di mulutmu. Ketika menikmati saus merica yang creamy, kamu mungkin ingin sedikit lebih banyak asam dalam minuman red wine, hal ini untuk mengurangi rasa pedas tersebut.
Jadi, red wine apa yang paling cocok untuk dinikmati dengan steak?
Jawaban klasiknya adalah Malbec dan Cabernet Sauvignon. Malbec merupakan wine yang berasal dari Argentina.
Malbec umumnya memiliki rasa seperti buah-buahan berwarna gelap yang subur dan memiliki banyak tanin yang berguna, sehingga sangat cocok untuk hidangan berdaging.
Cabernet Sauvignon, yang berasal dari California, adalah wine yang sangat kuat yang cocok untuk potongan steak seperti Ribeye atau jenis daging tanpa tulang lainnya. Wine ini juga memiliki banyak buah gelap dan tanin yang bagus.
Apabila kamu memiliki potongan yang lebih ramping seperti sirloin, bisa mencoba Syrah dari Prancis, Cinsault dari Amerika Selatan, Montepulciano d’Abruzzo dari Italia, atau Tempranillo dari Spanyol.
Wine-wine ini biasanya memiliki kepekatan yang ringan hingga sedang (Anda tidak memerlukan kepekatan yang terlalu tinggi jika steak Anda tidak terlalu berdaging) dan memiliki tingkat keasaman yang bagus.
Selain itu, wine ini sangat serbaguna, jadi jika kamu memiliki sisa setengah botol, bisa dinikmati dengan semangkuk ragu atau casserole sosis.
Cara lain untuk memadukan red wine dengan steak adalah dengan memilih lokasi – siapa yang tidak menyukai tema? Jadi, jika kamu memiliki steak Argentina yang lezat, pilihlah Mendoza Malbec. Jika pilihan utama Anda adalah Italiano, pilihlah Barolo atau Chianti.
Bisakah Anda minum anggur putih dengan steak?
Pertanyaan di atas ya tentu saja bisa. Meskipun ini mungkin bukan pilihan yang paling populer, minum wine adalah tentang apa yang kamu sukai, dan jika menyukai wine putih, maka harus minum wine putih.
Meskipun kamu mungkin menyukai Pinot Grigio yang segar dengan semangkuk pasta, bukan itu yang akan cocok di sini. Kamu harus memilih white wine beralkohol tinggi dengan tingkat keasaman yang sesuai dengan lemak daging sapi.
Sedikit rasa oak juga tidak akan salah di sini, jadi carilah keasaman yang tinggi, alkohol yang tinggi, dan oak pada label botol wine. Beberapa gaya yang dapat dicoba adalah Rioja putih yang di-oak, atau Chardonnay California yang di-oak.
Untuk menikmati red wine, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
- Suhu
Red wine sebaiknya dinikmati dalam suhu kamar sekitar 18°C – 20°C sebelum dikonsumsi. Ini membantu mengeluarkan aroma dan rasa yang lebih baik.
- Waktu
Red wine sebaiknya dibuka beberapa saat sebelum dikonsumsi untuk membiarkan aroma dan rasa meresap.
- Gelas
Gunakan gelas yang dirancang khusus untuk red wine agar aroma dan rasa dapat terasa dengan baik.
- Nikmati Aroma
Ambil sedikit waktu untuk menghirup aroma dari red wine sebelum meminumnya.
- Rasakan
Rasakan rasa red wine dengan meminum sedikit dan membiarkan rasa meresap sebelum meminum lebih banyak.
- Nikmati
Nikmati red wine dengan santai dan nikmati aroma dan rasa yang unik.
Perlu diingat ya kawan Matawanita, kunci dari menikmati red wine adalah menikmati proses dan menikmati setiap rasa dan aroma yang unik.