Matawanita.com Menikah serta memiliki keturunan adalah bagian dari kebahagiaan sebagian besar orang dalam berumah tangga. Namun belakangan, ada pasangan yang memilih untuk childfree.
Kenyataannya, banyak pasangan yang tampaknya masih mendambakan anak seiring meningkatnya minat penggunaan teknologi IVF atau bayi tabung. Namun, ada juga perempuan masih sering dipermalukan karena memilih untuk tidak menjadi ibu atau childfree.
Apa Itu Childfree?
Istilah childfree apalagi bagi masyarakat Indonesia, masih begitu awam. Bahkan tak heran banyak yang kontra jika ada seseorang mengaku mengambil jalan untuk tidak memiliki anak usai menikah.
Berbicara mengenai childfree, apakah teman-teman tahu apa maksud dari istilah tersebut? Oxford Dictionary mendefinisikan childfree sebagai kondisi tidak memiliki anak, terutama karena pilihan.
Sementara itu, Cambridge Dictionary pun mendefinisikan childfree dengan penggambaran yang hampir sama. Didefinisikan sebagai istilah yang merujuk pada orang atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak, atau tempat dan situasi tanpa anak.
Pilihan untuk childfree merupakan kebebasan dari masing-masing orang, termasuk perempuan yang akan menjadi ibu dan mengalami proses kehamilan serta melahirkan.
Beberapa perempuan memilih untuk childfree dengan berbagai pertimbangan dan alasan. Alasan ini tentu saja sudah dipertimbangkan secara matang dan dipikirkan baik-baik.
“Menurut kalian real ga sih punya anak tu bikin cepet tua? ini bukan bahas soal perawatan kulitnya dulu, I mean.. stressnya lebih berat banget kalo punya anak ketimbang yang nggak. (cuma perkiraanku loh ya). no salt,” cuit akun Askrlfess menulis dalam unggahan di Twitter.
Unggahan ini pun menyertakan tangkapan layar komentar salah seorang YouTuber Gitasav di Instagram. Dalam tangkapan layar itu Gita membalas komentar netizen di unggahan Reels buatannya.
Gita mengunggah Reels dengan caption Talking about the freedom and independence. Sementara dalam video Reels buatannya dia menulis ‘POV: You Are In Your 30s and dont have any kids.”
Seorang warganet mengomentari unggahan Reels Gita tersebut dengan memuji sang YouTuber. Ia menyebut Gita berwajah lebih muda darinya yang usianya 24 tahun.
“Aku yg umur 24 kalah sm ka git pdhl udah 30😢 awet muda bgt si🤩,” tulis warganet.
Komentar warganet itu pun dibalas Gita dengan menyatakan bahwa tidak memiliki anak merupakan cara melawan penuaan alami. Gita pun menjelaskan dalam bahasa Inggris kenapa anti aging alami adalah dengan tidak memiliki anak.
“Kita bisa tidur delapan jam setiap hari, tidak stres mendengar anak-anak teriak. Dan saat kamu akhirnya punya kerutan, kamu bisa punya uang untuk membayar botox,” kata YouTuber yang memilih untuk childfree alias tidak memiliki anak itu.
Apa Benar Childfree Bisa Buat Perempuan Awet Muda?
Seperti diberitakan dari NY Post, riset yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas George Mason, Virginia, Amerika Serikat membuktikan memiliki anak membuat DNA wanita menua.
Dalam riset tersebut para ilmuwan meneliti telomere, bagian penting dari sel manusia yang mempengaruhi bagaimana sel menua. Riset terhadap telemore ini melibatkan 2.000 responden wanita berusia 20 – 44 tahun.
Telomere itu bagaikan topi pelindung yang berada di ujung untai DNA. Ia berfungsi melindung kromosom, seiring pertambahan usia manusia, telemorenya semakin pendek.
Lantas para pakar meyakini semakin panjang telemore manusia, kesehatannya lebih baik dan panjang umur. Usai diteliti, ditemukan bahwa perempuan yang memiliki anak, ada telemore yang lebih pendek. Bahkan semakin banyak anak yang dimiliki, telemore akan semakin pendek.
“Kami menemukan bahwa wanita yang memiliki lima anak atau lebih memiliki telemores yang lebih pendek dibandingkan yang tidak punya anak dan relatif lebih pendek dibandingkan yang punya anak satu, dua, tiga atau empat,” papar salah satu peneliti Anna Pollack.
Namun, dalam studi lain menunjukkan hal yang berbeda. Dimana tidak selalu punya anak membuat perempuan tidak panjang umur atau awet muda.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal menopause melaporkan bahwa perempuan yang melahirkan pada usia di atas 30an tahun memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk memiliki tanda ‘umur panjang’ pada DNA-nya. Riset ini dilakukan di Amerika Serikat dengan melibatkan 400 wanita berusia 70an tahun yang ketika usia 33 tahun baru memiliki anak pertama.