Matawanita.com Orang toxic atau yang berpengaruh buruk dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Pasalnya mereka melakukan hal-hal yang merugikan tanpa memikirkan perasaan, kata CEO Stress Management Indonesia Coach Pris.
Nah, ada beberapa ciri orang toxic, antara lain sering menghujat di sosial media, berkata kasar sama teman sendiri, memanfaatkan kebaikan orang lain, menuntut kehendak dan memaksa tapi tidak mau dituntut, tidak bisa menghargai perbedaan, susah minta maaf, terobesesi dengan diri sendiri, tidak mau disalahkan, atau bahkan memanipulasi orang lain.
Jadi intinya adalah orang toxic ini memberikan dampak buruk terhadap orang lain, terutama terhadap psikis.
“Di bulan Februari ini, yang bertepatan dengan hari kanker sedunia dan bulan cinta, mari kita bersama sederhanakan hidup dan tinggalkan orang-orang toxic agar kita terhindar dari stres dan lebih bahagia,” kata Coach Pris.
Menurutnya, menghindari berhubungan dengan orang-orang toxic dapat dimulai dari membatasi interaksi dengan mereka dan menyederhanakan hubungan kamu dengan orang-orang.
Ini Cara Menghindari Orang Toxic:
- Kenali ciri-ciri dan perilaku orang-orang yang merugikan
Tak kenal, maka tak sayang. Seseorang harus mengenali perilaku buruk dari orang-orang yang merugikan dan menyakiti secara mental maupun fisik dalam jangka panjang. Dia juga perlu mengenali apabila seseorang lebih banyak merugikannya untuk mengetahui apakah mereka termasuk orang yang toxic. Perilaku buruk dapat mempengaruhi kesehatan mental bila dibiarkan dalam jangka panjang.
- Tetapkan batas-batas hubungan pada orang toxic
Tidak harus dijauhi, tetapi seseorang dapat menetapkan batasan pada orang-orang toxic supaya mereka mengetahui apa yang seharusnya tidak lakukan kepada dirinya. Dengan memberi batasan, orang-orang dapat belajar dari kesalahan mereka dan merefleksikan diri mereka, sehingga mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali.
Menetapkan batasan juga dapat melindungi diri seseorang dari perilaku-perilaku yang akan merugikannya.
- Batasi hubungan dan interaksi sosial dengan orang toxic
Setelah menentukan batasan, seseorang dapat mulai mempraktikkannya, tidak perlu banyak basa-basi dalam menghadapi orang-orang yang toxic. Batasi dan saring hubungan dengan orang-orang yang merugikan.
Seseorang dapat memfokuskan hubungan dengan orang lain yang lebih baik dan menerima dirinya apa adanya. Mulai dari berhenti menghubungi orang-orang yang toxic. Dengan memfokuskan hubungan untuk jauh dari orang yang toxic, seseorang bisa melewati hubungan yang baik dengan orang-orang yang lebih banyak membantu dan memiliki positive vibes.
- Tanamkan self-love pada diri
Mencintai diri sendiri itu penting dan yang paling utama. Maka dari itu, seseorang harus belajar memprioritaskan kesehatan mental dirimu sendiri. Seseorang dapat belajar menanamkan self-love dengan menulis journaling, untuk melihat kembali pencapaian selama ini, kelebihan diri, dan apa yang ingin dicapai di masa depan. Ini untuk dapat belajar untuk lebih mencintai dirimu sendiri.
Mencoba buku “Self Love Journaling” dari Stress Management Indonesia untuk belajar cara menerapkan self-love dalam kehidupan sehari-hari dan menuliskan emosi, perasaan, dan perkembangan, bisa menjadi pilihan.